™ Mantan Perawat Dipenjara Seumur Hidup Sengaja Bunuh Delapan Pasien,

Jannet Juni 28, 2017
Sengaja Bunuh Delapan Pasien, Mantan Perawat Dipenjara Seumur Hidup
Mantan Perawat di Kanada, Elizabeth Wettlaufer, dihukum penjara seumur hidup karena dengan sengaja menyuntik mati delapan pasiennya.

Editor: Pascal S Bin Saju

mulai dari 75 tahun hingga 96 tahun. Usia para korban yang meninggal dunia beragam,

Dia ditangkap pada Oktober 2016. Wettlaufer berhenti dari pekerjaannya di Akademi Keperawatan Ontario. Sehari kemudian,

Pihak kepolisian melancarkan penyelidikan terhadap kematian sejumlah pasien di dua panti jompo pada September 2016.

salah seorang korban. teman Maurice Granat, "Saya pikir dia seharusnya menghabiskan sisa hidupnya di kotak kecil sambil memikirkan apa yang sudah dia perbuat," kata Laura Jackson,

Sejumlah sahabat dari para korban juga berkumpul di luar gedung pengadilan Ontario untuk mengutarakan perasaan mereka.

Mereka diminta untuk tidak terburu-buru dalam membacakan pernyataan mengenai dampak perbuatan Wettlaufer terhadap korban. Sebagian kerabat korban hadir dalam persidangan dengan agenda pembacaan vonis Wettlaufer.

menilai Wettlaufer sebagai seorang "predator" yang mencabut nyawa mereka yang seharusnya dia lindungi dan rawat. hakim di Pengadilan Tinggi Ontario, Bruce Thomas,

Saya amat sangat menyesal," ujar Wettlaufer usai hakim membacakan vonisnya. Maaf adalah kata yang teramat sederhana. dan kematian. derita, "Saya telah menyebabkan sakit yang luar biasa,

Wettlaufer mengaku bersalah membunuh lima perempuan dan tiga pria di dua panti jompo pada periode 2007-2014. Senin (26/6/2017) waktu setempat di Kanada, sebagaimana dilaporkan stasiun televisi CBC, Sebulan sebelumnya,

mantan perawat bernama Elizabeth Wettlaufer (49) itu sebagai "bayangan kematian" yang menyelubungi korban-korbannya. Hakim menilai,

KOMPAS.com - Seorang mantan perawat Kanada divonis hukuman penjara seumur hidup lantaran menyuntikkan insulin untuk membunuh delapan pasien manula di panti jompo Ontario. ONTARIO,


Source: Kompas.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.