™ Tapi Gaya Hidup Puncak Kecerdasan Tak Tergantung Usia,

Jannet Juli 20, 2017
Puncak Kecerdasan Tak Tergantung Usia, Tapi Gaya Hidup
ilustrasi otak kiri dan otak kanan

Baca juga artikel terkait KECERDASAAN atau tulisan menarik lainnya Akhmad Muawal Hasan 

tetapi jangan sampai melupakan hakikat sebagai makhluk sosial juga. sesekali menikmati sepi boleh, Intinya, Bergland mengutip hasil riset psikolog Universitas Chicago John Cacioppo yang mengungkapkan bahwa rasa kesepian yang ekstrem dan laten dapat menurunkan daya kognisi seseorang. atau bahkan dengan orang asing. pasangan, keluarga, ketajaman kognisi juga bisa dijaga dengan menjaga hubungan yang baik dengan teman, Selain menjaga diri sendiri,

sebab tidur yang tak berkualitas menurunkan volume lobus depan atau bagian otak yang bertanggung jawab atas memori dan tindakan. Tak lupa juga tidur yang cukup dan berkualitas, Dalam sebuah riset oleh para peneliti dari Universitas Harvard pada 2013 lalu disimpulkan bahwa meditasi berperan penting dalam mencegah penyakit alzheimer dan gejala demensia. Lakukan juga meditasi yang bagus untuk relaksasi pikiran.

jaga selalu kreativitas anak dalam kegiatan seni dan kerajinan sebab menurut riset kebiasaan ini akan membuat mereka tetap inovatif hingga usia senja. Jika ingin dimulai dari kecil, yang menurut peneliti di Universitas Texas lebih penting untuk ketajaman kognisi dibanding mendengar musik klasik atau main teka-teki kata. gaya hidup lainnya antara lain mau terbuka dengan pengalaman baru, Dalam kompilasi riset yang dikumpulkan Bergland,

bukan setengah-setengah. Yang perlu diingat adalah pelaksanaan olahraga ini mesti rutin, ditemukan fakta bahwa olahraga rutin membantu produksi hormon yang bisa meningkatkan daya ingat. dalam sebuah riset yang dilakukan oleh peneliti Boston University School of Medicine dan dipublikasikan pada 2013 lalu, Merujuk catatan Christpher Bergland untuk Psychology Today, misalnya. Olahraga,

akan tetapi untuk perkara ketajaman kognisi setidaknya bisa dipertahankan melalui berbagai praktik sederhana dari gaya hidup yang sehat. Tak ada yang bisa dilakukan manusia atas kondisi penuaan dan efek biologis yang mengikuti, Yang pasti kondisi kognitif seseorang jauh berbeda saat usia jelang 20 tahun dengan usia di atas 60-70 tahun. Perkara puncak kecerdasan memang relatif.

Kondisi ekonomi dan sosial sangat erat kaitannya dengan tingkat penderita dimensia. Lebih merepotkan lagi sebab sebagian besar dari mereka tinggal di negara atau kawasan dengan pendapatan menengah atau ke bawah. Pada 2030 jumlahya diprediksi mencapai angka 75,6 juta dan pada 2050 mencapai 135 juta. dan rata-rata sudah berusia lanjut. WHO memperkirakan ada 47,5 juta orang di dunia yang mengidap demensia,

Dua penyakit ini benang merahnya yang sama: menurunnya kemampuan kognisi secara drastis. Orang-orang tua ini menghadapi tantangan kesehatan fisik dan mental seperti alzheimer dan demensia. ada peningkatan orang usia di atas 60 tahun dari angka 900 juta menjadi hampir 2 miliar orang. Ini artinya, antara 2015-20150 proporsi orang dewasa di dunia akan meningkat hampur dua kali lipat (12 menjadi 22 persen). Dalam catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),

yakni di usia 60-an atau 70-an. Namun riset setelahnya menunjukkan terjadi lebih lanjut, menunjukkan puncak kemampuan kosa kata terjadi di usia 40-an. berdasarkan riset Wschler IQ, Hasil yang diperoleh kedua peneliti di riset pertama, atau istilah untuk akumulasi dari fakta dan pengetahuan seseorang. Hartshrone dan Germine juga memasukkan tes kosa kata yang bisa dipakai untuk mengukur kecerdasan yang mengkristal (crystallized intelligence),

yakni di kisaran usia 40-an atau 50-an. puncaknya terjadi lebih tua lagi, Sementara itu untuk kemampuan mengevaluasi kondisi emosional orang lain, lalu mulai stagnan dan akhirnya menurun pelan-pelan mulai usia 35 tahun. Memori jangka pendek terus berkembang dan menanjak hingga sekitar usia 25 tahun, lalu setelahnya pelan-pelan turun. kecepatan dalam memproses informasi mencapai puncaknya di usia 18-19 tahun, Sebagai contoh,

Jadi tak bisa disimpulkan bahwa puncak segala bentuk kecerdasan muncul di usia 20-an. Akhirnya mereka menemukan gambaran lebih jelas yang menunjukkan bahwa tiap kemampuan kognitif memunculkan puncaknya di usia yang berbeda-beda. Hartshrone dan Germine melanjutkan risetnya dengan jumlah partisipan yang lebih besar. Karena besaran data dirasa belum memuaskan,

Puncak Kecerdasan Tak Tergantung Usia, Tapi Gaya Hidup
infografik kondisi kognisi tetap tajam usia senja

Jaga Ketajaman Kognisi dengan Gaya Hidup Sehat

Puncak-puncak itu benar-benar tersebar di segala tempat,” kata Hartshrone. dan kami tak menemukan satu usia pun yang menunjukkan puncak bagi seluruh kemampuan. “Setelah kami memetakan kapan kemampuan kognitif ini mencapai puncaknya,

puncak kecerdasan ternyata tersebar di berbagai usia. sebagaimana mereka publikasikan di Jurnal Psychological Science, Hasilnya, Dua peneliti lulusan Harvard itu kemudian menganalisisnya dengan cara baru agar bisa mengkomparasikan puncak usia di tiap sub kecerdasan.

dan teka-teki perakitan. pencarian visual, beberapa di antaranya yakni penghafalan digit, Keduanya memuat tes yang mengukur kurang lebih 30 jenis kecerdasan yang berbeda, Hartshrone dan Germine kemudian mengeksplorasi lagi sumber data terutama untuk performa partisipan usia dewasa di Weschler Adult Intelligence Scale (sering dipakai untuk mengukur IQ) dan Weschler Memory Scale.

Keduanya belum jadi jawaban yang memuaskan. Di waktu yang bersamaan Hartshrone juga menjalankan penelitian dengan hasil yang sama namun untuk bidang memori jangka pendek. Pada 2011, Germine mempublikasikan hasil risetnya yang menunjukkan kemampuan mengenali wajah seseorang terbangun hingga awal usia 30-an lalu pelan-pelan menurun.

Hartshrone dan Germine berhasil mengumpulkan 3 juta orang dalam beberapa tahun terakhir melalui kedua situs tersebut. Mereka membuat situs kuis uji otak bernama gameswithwords.org dan testmybrain.org di mana pengunjung bisa menyelesaikan tes dalam beberapa menit. tempat di mana orang dari segala usia bisa dijaring sebagai partisipan. Keduanya lalu punya inisiatif untuk melaksanakan eksperimen skala besar dari internet,

Tantangannya yakni mendapatkan partisipan usia lebih tua dari mahasiswa kampus namun lebih muda dari usia 65 tahun—hal yang juga dihadapi Hartshrone dan Germine. Hingga sekarang penelitian tentang kemampuan kognitif terus berubah. kedua peneliti itu bekerjasama dalam sebuah penelitian tentang puncak kecerdasan manusia sejak beberapa tahun terakhir. Sebagaimana dilaporkan MIT News,

Peneliti dari Departement of Brain and Cognitive Science Massachusetts Institute of Tehchnology (MIT) Joshua Hartshrone dan psikiater sekaligus ahli perkembangan saraf Massachusetts General Hospital (MGH) Laura Germine menyatakan bahwa gambaran asli dari persoalan tersebut jauh lebih kompleks.  Benarkah demikian?

dan seterusnya. lima, lalu akan turun pelan-pelan saat memasuki kepala empat, cenderung stagnan di kepala tiga, usia 20-an mencapai puncaknya, Alurnya: intelegensi manusia mulai menanjak saat remaja, Ada sebuah keyakinan bahwa puncak kejayaan manusia adalah saat mereka berada di usia "kepala dua" alias 20 tahunan.


Source: tirto.id

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.