™ Rusia Balas Sanksi AS dengan Pengusiran Diplomat

Jannet Juli 30, 2017
Rusia Balas Sanksi AS dengan Pengusiran Diplomat
Presiden AS, Donald Trump (kanan) dan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kiri), mengadakan pertempuan bilateral pertamanya tak lama setelah perjumpaan informal pertama mereka di sela-sela KTT G20 di Hamburg, Jerman, Jumat (7/7/2017).

Editor: Pascal S Bin Saju

sampai Presiden Trump menandatangani RUU tersebut. mereka tidak akan melakukan langkah balasan atas rencana sanksi baru AS, Pemerintah Rusia sebelumnya mengatakan,

merupakan ancaman bagi banyak negara dan bisnis global," demikian disebutkan dalam sebuah pernyataan.
yang bertujuan untuk membatasi kerjasama antara Rusia dan negara-negara lain, "Pemerasan semacam ini,

Kementerian Luar Negeri Rusia menolak sanksi terbaru itu dan menyebutnya dapat "menciptakan keuntungan kompetitif yang tidak adil bagi ekonomi AS."

dapat menjadi bumerang bagi bisnis mereka dengan Moskwa yang sangat menguntungkan. Kalangan bisnis khawatir sanksi terhadap sektor energi Rusia,

RUU yang disetujui Senat AS itu sudah mengalami revisi beberapa kali sehubungan dengan kekhawatiran yang disuarakan oleh perusahaan minyak dan gas AS.

Bisa jadi bumerang

termasuk penjualan senjata dan ekspor energi. pelaku pelanggaran hak asasi manusia dan sektor-sektor kunci perekonomian Rusia, dengan target utama para pejabat korup, Paket sanksi keuangan yang baru ditujukan kepada Presiden Vladimir Putin dan lingkaran dalamnya,

sebagaimana diharapkan Trump.
Berbagai laporan tentang upaya campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden tahun 2016 menghapus harapan bahwa hubungan akan membaik,

Hubungan antara Rusia dan AS mencapai tingkat terburuk setelah aneksasi Rusia terhadap Crimea dan gangguan intervensi di wilayah timur Ukraina pada tahun 2014.

karena telah berupaya mencampuri pemilihan presiden 2016 di AS dan telah melakukan agresi militer di Ukraina dan Suriah. Perundang-undangan ini ditujukan sebagai sanksi kepada Moskwa,

UU tersebut antara lain melarang Trump memperlunak atau membatalkan sanksi terhadap Rusia tanpa persetujuan Kongres AS.

RUU yang disetujui Senat tersebut kini dikirimkan kepada Presiden AS Donald Trump untuk ditandatangani.

Iran dan Korea Utara (Korut). Senat AS menyetujui paket baru sanksi keuangan yang lebih ketat terhadap Rusia, Sebelumnya,

*Reaksi atas sanksi *

Duta Besar AS John Tefft sudah menyampaikan "kekecewaan dan protes kerasnya" terkait keputusan tersebut dan meminta pemerintah Rusia dan Washington meninjau keputusan itu.
Olson mengatakan,

karena rinciannya belum ada. pihaknya belum mengetahui pemotongan jenis apa yang harus dilakukan untuk memenuhi persyaratan baru Rusia, menanggapi pengumuman Kemenlu Rusia itu menerangkan kepada wartawan, Maria Olson, Juru bicara Kedutaan Besar AS di Rusia,

jumlah staf misi diplomat AS akan dipangkas menjadi 455 diplomat. Kementerian Luar Negeri di Moskwa mengatakan,

Rusia juga tidak memperpanjang ijin penggunaan pusat rekreasi kedutaan di pinggiran kota Moskwa dan fasilitas gudang.

pihaknya meminta Kedutaan Besar AS di Rusia mengurangi jumlah stafnya mulai 1 September 2017. Jumat (28/7/2017) waktu setempat, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan dalam sebuah pernyataan yang dirilis,

Ini langkah balasan atas sanksi baru yang diputuskan senat AS terhadap Rusia. memerintahkan pengurangan staf misi diplomat Amerika Serikat (AS) di negaranya. Jumat (28/7/2017), KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri Rusia, MOSKWA,


Source: Kompas.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.