™ Cara Lala Timothy Tekan Bujet Wiro Sableng

Jannet Juli 24, 2017
Cara Lala Timothy Tekan Bujet Wiro Sableng
Menghidupkan Wiro Sableng ke layar lebar tidak gampang. Sheila Timothy menjelaskan perihal kesulitan yang ia alami, serta cara-cara mengirit bujet produksi.

Bujet Valerian membumbung hingga USD209 juta. Bandingkan dengan Valerian yang dari cuplikannya saja sudah ketahuan dipenuhi CGI --film ini bertemakan luar angkasa. Ongkosnya 'hanya' USD150 juta saja. tidak bikin bujet Dunkirk melejit. Toh,

Ia bahkan lebih memilih untuk membeli pesawat tua senilai USD5 juta (Rp65,6 miliar) dari zaman Perang Dunia untuk dihancurkan dalam sebuah adegan. Pria Inggris itu lebih suka efek praktis daripada CGI. Dunkirk adalah film bertemakan Perang Dunia II yang digarap oleh sutradara Christopher Nolan.

Contoh anyar efek praktis vs CGI adalah dua calon film blockbuster yang baru tayang di Amerika Serikat pekan ini yakni Dunkirk dan Valerian and the City of Thousand Planets.

Sementara CGI melibatkan rendering gambar resolusi tinggi dengan komputer super canggih yang dilakukan para seniman digital --bayarannya tentu tidak murah.

misalnya menggunakan miniatur atau dengan teknik kamera yang dilakukan sedemikian rupa sehingga 'bohongannya' tidak kelihatan. sineas bisa mengakali dengan tingkat kreativitas tinggi, Dengan efek praktis,

Bikin CGI bagus bisa lebih mahal dibandingkan efek praktis. Tapi kenyataannya sulit bagi tim pasca produksi. untuk tim produksi hal itu benar. Mungkin, CGI memang terkesan "gampang".

Jadi nggak pure 100 persen CGI," ujar Lala. Kami sudah campurkan antara practical shot dengan CGI. "Kami sudah berkali-kali tes CGI dari bulan kemarin. mencampurkan efek CGI dengan practical effect (efek praktis). Kedua,

safety juga harus dipikirkan," jelas wanita berusia 45 tahun itu. Karena harus sesuai dengan koreografi, juga dengan tim kamera dan CGI. kostum tidak bisa didesain sembarangan tanpa berbicara dengan fighting director, "Contohnya,

sinergi antar departemen harus benar-benar tinggi. Untuk mengirit, Lala punya kiat tersendiri menghadapi masalah bujet itu.

Itu melebihi ongkos pembuatan dan pemasaran Warkop DKI Reborn yang mencapai Rp25 miliar. yang paling banter ditayangkan secara komersial di regional Asia Tenggara saja. tetap saja angka Rp26,65 miliar teramat tinggi untuk film lokal, Meski termasuk rendah dibanding kedua judul itu,

SementaraTransformers: The Last Knight (2017) mencapai USD217 juta. film The Mermaid (2016) dari Tiongkok yang banyak menggunakan CGI punya ongkos USD60,7 juta. Sekadar perbandingan, kakak Marsha Timothy ini mengungkap kalau bujet Wiro Sableng di atas USD2 juta (sekitar Rp26,65 miliar). Dalam konferensi pers yang berlangsung Februari lalu,

bukan Hollywood," jelas Lala. masih tinggi untuk Indonesia, Karena kami punya bujet nggak gila-gilaan, Kami harus berpikir bagaimana supaya bujetnya nggak meledak. belum ada yang mumpuni. "Soal visual efek terus terang di Indonesia salah satu kekurangan,

LifeLike Pictures butuh tandem untuk urusan dana dan teknik pembuatan. untuk membuat sebuah proyek besar seperti Wiro Sableng, Maklum, Amerika Serikat untuk melakukan pertemuan terakhir dengan pihak Fox International Productions (FIP). Lala berangkat ke Los Angeles, Akhir Juni lalu,

dapat dipastikan Wiro Sableng akan menggunakan koreografi pertarungan yang dipadu dengan pencitraan komputer (computer generated imagery/CGI). Dengan genre aksi-fantasi, soal teknik produksi yang jadi pertanyaan. Nah,

dan universe-nya sudah jadi," ungkap wanita kelahiran Jakarta ini. karakter, Pokoknya dari segi cerita, Kami juga sudah bikin tim yang melakukan pertemuan tiap Senin. sejak tiga tahun lalu. Kami melakukan riset sudah lama, saya rasa sudah cukup. "Kalau dari segi cerita,

Syuting akan dimulai tanggal 21 Agustus nanti," jelas Lala.
"Kami sekarang sedang melakukan persiapan tahap akhir. sutradara Angga Dwimas Sasongko sedang berada di Gunung Gede dalam rangka melihat-lihat area yang akan menjadi lokasi syuting. Saat kami mewawancarai wanita yang akrab dipanggil Lala itu,

serta cara-cara mengirit bujet produksi. produser sekaligus pendiri LifeLike Pictures Sheila Timothy menjelaskan perihal kesulitan yang ia alami, Bertandang ke kantor Beritagar.id pada Kamis (20/7/2017), Menghidupkan Wiro Sableng ke layar lebar tidak gampang.


Source: Beritagar.id

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.