bukan? Kondisi yang sangat mengenaskan, hanya itulah hunian yang sanggup dijangkau 200.000 warga di Hong Kong. Namun menurut Society for Community Organization, Perserikatan Bangsa Bangsa menyebut apartemen jauh dari layak ini sebagai bentuk 'penghinaan terhadap martabat manusia'.
saya pulang ke rumah dan menangis," kata Benny Lam kepada National Geographic saat menceritakan pengalamannya memotret kubikel peti mati. "Hari itu,
Apartemen kubikel peti mati di Hong Kong ©2017 Benny Lam
kubikel peti mati adalah pilihan tempat yang lebih baik daripada tidur di jalanan. Namun bagi banyak orang yang mengadu nasid di Hong Kong, Tentunya tempat tinggal seperti ini bisa membahayakan kesehatan. Tetapi toilet dan dapur harus disatukan. Ada juga yang kamarnya cukup luas.
Apartemen kubikel peti mati di Hong Kong ©2017 Benny Lam
apartemen seperti ini lantas disebut kubikel peti mati. Karena kelewat sempit, mereka hanya bisa berbaring saja. Begitu masuk, Sebab langit-langitnya pun tak cukup tinggi. Sementara si penghuni tak akan bisa berdiri tegak di dalamnya. dan perabotan lainnya harus muat dalam satu ruangan tersebut. televisi, Meja peralatan,
Apartemen kubikel peti mati di Hong Kong ©2017 Benny Lam
Apartemen kubikel peti mati di Hong Kong ©2017 Benny Lam
Umumnya tempat tinggal mereka hanya ruangan super sempit seukuran kasur single. Foto-foto tersebut menunjukkan kondisi apartemen super mini kaum ekonomi menengah ke bawah di Hong Kong. baru-baru ini fotografer Benny Lam menerbitkan serangkaian foto yang dia beri judul Trapped. Dilansir Bored Panda,
Sebuah fenomena yang jauh dari kemewahan wajah Hong Kong. Namun di balik gedung-gedung pencakar langit yang menjulang megah ada apartemen peti mati. Hong Kong memang sebuah kota yang gemerlap dengan industri dan pariwisata yang berkembang pesat.
Source: Merdeka.com
EmoticonEmoticon
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.