™ Kapolri: Telegram Sulit Dienkripsi dan Dideteksi

Jannet Juli 16, 2017
Kapolri: Telegram Sulit Dienkripsi dan Dideteksi
Telegram Messenger

Editor: Fidel Ali

Penulis: Ambaranie Nadia Kemala Movanita 

sejumlah tersangka terorisme yang ditangkap pada Desember 2016 mengaku belajar membuat bom dengan mengikuti arahan lewat Telegram. Di Indonesia,

Petersburg pada April 2017. dan serangan di St. serangan malam tahun baru 2017 di Turki, digunakan untuk berkomunikasi oleh pelaku serangan di Paris pada 2015, antara lain, Telegram,

layanan chatting ini berulang kali dipakai sebagai medium komunikasi dan koordinasi para pelaku terorisme dalam melancarkan aksinya di berbagai belahan dunia. Kemudian,

atau diatur agar terhapus secara otomatis. Isi percakapan bisa dihapus kapan pun, yakni perangkat pengirim yang menginisiasi percakapan dan perangkat penerima. Pesan Secret Chat hanya bisa diakses melalui dua perangkat,

dan Secret Chat. private message, Ada juga groups, dengan cara broadcast konten. channels sering digunakan oleh teroris sebagai sarana untuk menyebar propaganda, Karena itu pula,

Channels di Telegram bersifat terbuka untuk publik dan bebas diikuti oleh pengguna lain (follower). kecuali oleh pengirim dan penerima. Fiturnya dalam hal ini termasuk enkripsi end-to-end yang mencegah pesan dicegat dan dibaca,

ia bersikeras menjunjung tinggi faktor keamanan privasi yang memang sudah lekat dan menjadi ciri khas Telegram semenjak dirilis empat tahun lalu. Namun, menyadari bahwa ada aktivitas grup teroris negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Telegram. pendiri sekaligus CEO layanan pesan instan Telegram, Pavel Durov, Sebelumnya,

dan lain-lain yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Indonesia. cara melakukan penyerangan,disturbing images, ajakan atau cara merakit bom, paham kebencian, terorisme, pemblokiran itu dilakukan karena ditemukan banyak banyak kanal yang bermuatan propaganda radikalisme, Pemerintah beralasan,

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memerintahkan pemblokiran aplikasi Telegram di Indonesia. Kita juga ingin lihat dampaknya," kata Jumat (14/7/2017) petang, "Nanti kita lihat apakah jaringan teror gunakan saluran komunikasi lain.

pemblokiran ini antara lain tindaklanjut permintaan Polri untuk mengatasi masalah tersebut. Tito mengatakan,

Karena Telegram menjamin privasi penggunanya sehingga sulit disadap. grup di aplikasi tersebut dienkripsi dan sulit dideteksi. Terlebih lagi, anggota chat group di Telegram bisa mencapai 10.000 orang. Tito mengatakan,

Minggu (16/7/2017). Jakarta Pusat, "Ini jadi problem dan jadi tempat saluran komunikasi paling favorit oleh kelompok teroris," ujar Tito di Monumen Nasional,

Telegram memiliki sejumlah keunggulan yang dianggap menguntungkan bagi kelompok tersebut karena privasi penggunanya terjamin. penggunaan aplikasi Telegram cukup masif digunakan oleh kelompok teroris. KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, JAKARTA,


Source: Kompas.com

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.