™ KPI Anggap 'Pesbukers Ramadhan' Sarat Makian & Celaan

Jannet Juni 17, 2017
KPI Anggap 'Pesbukers Ramadhan' Sarat Makian & Celaan

televisi akan semakin ditinggalkan oleh publik," ujar Hikmat menegaskan. "Kalau begitu [lawak dan hura-hura tanpa esensi] terus, stasiun televisi harus mulai menampilkan tayangan yang berkualitas meski biaya produksinya lebih tinggi. Namun jika ingin menuju lebih baik,

sering isinya malah joget-joget yang tidak ada hubungannya dengan nilai-nilai Ramadan," ujar Hikmat menilai lebih lanjut. Lebih murah bikin acara hura-hura di studio, Tapi itu pasti dianggap mahal oleh stasiun-stasiun televisi kita. “Lebih bagus jika lebih banyak fitur tentang keragaman budaya Islam selama Ramadan di negeri ini.

serta disiarkan secara langsung. Acara itu dihadiri puluhan hingga ratusan penonton,

para bintang menyuguhkan sketsa atau cerita pendek dengan menonjolkan sisi lawak. Syuting di dalam studio dengan berbagai properti yang menampilkan logo dan produk sponsor utama, acara yang demikian itu murah biaya produksinya. Salah satu alasannya,

sehingga aspek kesahajaan dan kekhusyukan ibadah sama sekali tidak tercermin pada umumnya tayangan Ramadan di televisi kita," katanya. “Tren lawak dan hiburan di televisi sejak awal 2000-an ini semakin menonjolkan lawakan-lawakan yang asal ramai dan berisik,

Ia menilai mutu tayangan di era milenium ini semakin buruk. sebelumnya sudah dilihat oleh pengamat sekaligus Ketua Komite Film Dewan Kesenian Jakarta Hikmat Darmawan. Fenomena banyaknya tayangan Ramadan yang tidak mendidik dan tidak bernapaskan religi,

KPI hanya berwenang memberi rekomendasi pada kementerian terkait. KPI tidak berhak melarang atau mencabut izin tayang program dari televisi yang bersangkutan. Sayangnya,

Dewi pun hanya bisa meminta pengelola televisi lebih bisa mengedukasi masyarakat dengan positif. Namun tahun ini program itu tetap menampilkan hal yang sama. menurut catatan KPI sebenarnya sudah pernah mendapat teguran pada Ramadan sebelumnya. Program-program itu,

Program juga tidak cocok dikaitkan dengan Ramadan karena lawakannya sering disengaja untuk merendahkan orang lain. Ia menilai program-program itu tidak pantas untuk remaja.

Dewi Setyarini dalam keterangan tertulisnya. KPI juga melihat adanya pelanggaran atas penggolongan program siaran dengan klasifikasi remaja,” kata Komisioner KPI Pusat bidang Pengawasan Isi Siaran, “Selain tiga pasal tadi,

Pasal 17 mengenai perlindungan kepada orang dan masyarakat tertentu juga tidak diindahkan keempat program yang isinya kebanyakan candaan itu. KPI juga melihat adanya potensi pelanggaran terhadap Pasal 15 tentang perlindungan anak dan remaja. Selain itu,

Pasal itu berbicara mengenai penghormatan terhadap norma kesopanan dan kesusilaan.

terutama yang menyangkut Pasal 9 SPS. KPI pun menilai adanya potensi pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3 & SPS), acara-acara itu dianggap KPI justru sarat akan makian dan celaan. Alih-alih mengandung semangat Ramadan,

serta Keluarga Gunarso di Indosiar. Pesbukers Ramadhan dan Sahurnya Pesbukers dari ANTV, empat program yang disebut melanggar termasuk Sahurnya OVJ yang ditayangkan di Trans 7, Melalui siaran pers yang diterima CNNIndonesia.com, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menemukan beberapa program yang melanggar aturan saat mengevaluasi tayangan Ramadan.


Source: CNN Indonesia

Artikel Terkait

Previous
Next Post »

EmoticonEmoticon

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.